TMMD 109, Kodim Lamongan Optimalkan Bidang Pertanian

 


LENSAJATIM |        Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang masyarakatnya berpenghasilan dari sektor pertanian dan perikanan. Sehingga, di saat musim kemarau tiba warga masyarakatnya merasa resah karena kekurangan air untuk lahan pertanian.

Guna mengoptimalkan pada lahan pertanian itu, melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 109 tahun 2020 yang dipusatkan di Desa Tembluru, Desa Solokuro, Kodim 0812 Lamongan secara bertahap membangun pipanisasi irigasi sepanjang 950 meter.

Pembangunan pipanisasi irigasi yang dilakukan sejak tahun 2016 yang berasal dari embung desa ini ditunjang dengan bak pengisi air yang mengairi lahan persawahan di sebelah selatan dan utara.

Selaku Dansatgas TMMD, Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Lamongan yang telah mendukung program lintas sektoral ini.

"Tidak hanya mengoptimalkan dibidang pertanian melalui pipanisasi, kegiatan lain yang dilakukan TNI Kodim 0812 Lamongan dengan pembangunan jalan rabat beton sejauh 900 meter dari Desa Tembluru ke Taman Prijek, bak pembagi air, posco covid, rumah singgah/isolasi, serta bedah rumah dengan total anggaran mencapai Rp 1,5 miliar," ungkapnya, Selasa (22/9/2020).

Sementara Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto, mengatakan bahwa pipanisasi tersebut merupakan program desa. Akan tetapi selama 4 tahun baru dapat diselesaikan sepanjang 800 meter. Dan sisanya diselesaikan dalam TMMD ke- 109 tahun ini. Diharapkan terselesaikannya pipanisasi ini, air dapat mengalir ke titik-titik bak penampung dan mengairi lahan pertanian masyarakat.

Lahan sawah di Kabupaten Lamongan seluas 450 Hektar dan terkenal dengan pertanian dan perikanan, serta dan menjadi lumbung padi Jawa Timur dengan penghasil padi no 5 se- Indonesia. Sementara, di masa pandemi covid-19, sektor pertanian tidak begitu berpengaruh bagi masyarakat Lamongan.

"Diharapkan setelah adanya pipanisasi ini, Kabupaten Lamongan bisa panen dua kali setahun yang juga diselingi dengan tanaman palawija. Dimana sebelumnya hanya sekali panen padi dalam setahun," pungkasnya. (Penrem/Red)