Dukung Ketahanan Pangan, Kodim Bojonegoro Siap Mengawal Pelayanan Air bagi Pertanian


LENSAJATIM || Dalam rangka mendukung dan mensukseskan program pemerintah dibidang ketahanan pangan, swkaligus mengantisipasi kekeringan di Kabupaten Bojonegoro, Kodim 0813 Bojonegoro Jawa Timur, bersama UPT PSDA WS Bengawan Solo Bojonegoro mengajak seluruh GHIPPA DI Pacal kerja sama untuk mengawal pelayanan air, Rabu (5/6/2024).

Hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Ahmad Yani Markas Kodim 0813 Bojonegoro tersebut diantaranya Kepala Dinas PU SDA Bojonegoro, Kodim 0813 Bojonegoro, UPT PSDA WS Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro, dan GHIPPA DI Pacal.

Danramil 0813-21/Sukosewu, Kapten Inf Suko Maulono, mengatakan, sudah beberapa kali dalam pertemuan yang dilakukan oleh UPT PSDA WS Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro dan GHIPPA masih belum memberikann kepuasan soal Pelayanan Air oleh GHIPPA. "Dalam hal ini Kodim 0813 Bojonegoro mengambil langkah- langkah agar tidak terjadi puso massal dan harus ada kesepakatan bersama," tuturnya.

Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro, Heri Widodo, menyampaikan, adanya permasalahan antisipasi kekeringan di Kabupaten Bojonegoro, Pj Bupati Bojonegoro menggelar rapat koordinasi dan ada beberapa kesepakatan dengan BBWS dan PU SDA Jawa Timur.

Ada upaya skenario untuk membuat hujan buatan, yang mana kemarin sudah dirasakan, namun apakah hujan yang turun kemarin memang murni dari skenario tersebut atau memang alam kita sama-sama bersyukur. "Kondisi Waduk Pacal dua minggu lagi agar bisa segera dilakukan pelayanan. Untuk ijin operasional Waduk Gongseng sudah disepakati bersama, dan bisa memberikan kemudahan pelayanan air," ungkapnya.

Dikatakan juga bahwa upaya pembukaan Bendungan Klepek, juga dilakukan pada hari Senin tanggal 3 Juni 2024. "Pemkab Bojonegoro mengajak Kepala Desa rapat koordinasi, dan disepakati untuk melakukan pelayanan air dan meminimalisir dampak kekeringan," tambah Heri Widodo.

Sementara itu, Kasi Operasi UPT PSDA WS Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro, Teguh Prasetyo, menambahkan, untuk mengurangi dampak kekeringan, pada saat rapat koordinasi dengan Pemkab Bojonegoro menyepakati untuk melakukan pelayanan air yang masih tersedia. 

"Untuk pengelolaan pelayanan air, rapat dengan BBWS, kita sepakati buka tutup dan kita prioritaskan yang di hilir baru kemudian pelayanan di Hulu kita maksimalkan agar bisa mengurangi kegagalan panen. Terakhir, untuk surat permintaan dari GHIPPA sudah kita ajukan ke Satker dan hingga saat ini masih menunggu petunjuk secara langsung," ujarnya.

Suwito, GHIPPA, Bendungan Kerjo saat memaparkan keluhannya "Hingga saat ini wilayah timur masih belum merasakan layanan air yang maksimal, kami butuh air bukan alasan yang dijelaskan," singkatnya.(Pen/Red)



Kontributor : Trisno Wibowo
KODIM 0813 BOJONEGORO