Satgas TMMD Kodim Tulungagung : Keluhuran Budi Pekerti Sosok Mbah Wiji


LENSAJATIM.COM|TULUNGAGUNG
Indonesia memiliki berbagai macam suku dan budaya, adat istiadat serta agama. Dengan beraneka ragam adat dan budaya tersebut, membuat bangga bagi kita sebagai warga negara Indonesia. Adat dan budaya terbanyak di dunia yang merupakan simbol bahwa kita adalah negara yang besar, negara yang santun dan negara yang menjunjung tinggi rasa saling hormat menghormati antara satu dengan yang lainnya.

Budaya santun, hormat mengghormati, menghargai tak kan pernah hilang dari budaya kita. Seperti halnya dalam pelaksanaan kegiatan TMMD 108 Kodim 0807/Tulungagung, Jawa Timur, banyak hal dari budaya yang begitu kental dengan masyarakat kita.

Perilaku nyata dari budaya yang selalu diperlihatkan oleh masyarakat Desa Ngepoh, lokasi berlangsungnya program TMMD tahun ini, termasuk apa yang diperlihatkan oleh Wiji. Dengan kesederhanaannya, namun dapat memberi kekayaan kepada kita semua.

Wiji, mampu memberikan budaya yang sangat mahal dan berharga bagi setiap manusia. Karena apa yang dilakukan oleh wiji, tidak akan dilakukan oleh orang yang tidak berbudaya ataupun orang yang tidak mempunyai jiwa sosial ataupun rasa keiklasan dan keluhuran budi yang luhur.

"Bila kita melihat mbah wiji, bukan masalah apa yang digoreng apa yang dimasak dan apa yang disuguhkan. Tetapi bila kita lebih jauh mendalami dari arti dan makna yang tersirat, satu keiklasan, satu rasa sedulur (keluarga), satu keluhuran budi dan satu saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati dengan sesama. Disinilah budaya kita yang sulit untuk ditemukan dimanapun, karena rasa yang lebih kuat daripada kondisi lahiriah," ungkap anggota Satgas TMMD, Serda Nurhadi, Jum'at (24/7/2020). (Penrem 082/Red)